- Back to Home »
- Pelajaran »
- Pesawat Sederhana
Posted by : Death Sky
Rabu, 20 November 2013
Materi dalam tema pesawat sederhana .
Sedangkan peta kompetensi untuk tema hujan asam adalah sebagai berikut :
Peta Kompetensi Keterpaduan IPA
Jenis-jenis Pesawat sederhana :
1.Tuas
Sebelum mempelajari
pesawat sederhana tentang tuas silahkan mendownload Lembar Kerja Siswa 1
“Tuas dalam Tubuh” lebih dahulu sebagai acuan kalian dalam belajar .
Perhatikan gambar 4 berikut ini.
Gambar 4. Menggeser Batu Menggunakan Tongkat
Pada Gambar 4 tampak seseorang sedang
berusaha menggeser sebongkah batu besar dengan menggunakan tongkat
kayu dan sebuah batu kecil. Orang tersebut meletakkan salah satu ujung
tongkat kayu di bawah batu kemudian meletakkan batu kecil di bawah
tongkat kayu. Tongkat kayu tersebut berfungsi sebagai pengungkit dan
balok kayu berfungsi sebagai titik tumpu. Orang tersebut kemudian
menekan ujung tongkat kayu yang paling jauh dari batu. Tekanan yang
diberikan akan menyebabkan tongkat kayu bergerak. Pergerakan ujung
tongkat kayu yang ditekan menyebabkan pergerakan kecil pada ujung
tongkat kayu yang dekat dengan batu. Meskipun pergerakan yang terjadi
sangat kecil, namun pergerakan ini membuat gaya tekan menjadi lebih
besar. Pertambahan gaya yang terjadi akan mampu mengangkat batu. Batu
pada contoh di atas disebut beban, sedangkan gaya tekan yang diberikan
orang tersebut disebut dengan usaha atau kuasa. Untuk mempermudah,
perhatikan Gambar 5.
Gambar 5. Diagram Prinsip Kerja Tuas
Titik A pada Gambar 5 disebut titik kuasa
dimana tempat melakukan usaha, titik B disebut titik tumpu dimana
tempat pesawat bertumpu dan dan titik C disebut titik beban dimana beban
ditempatkan. Jarak kuasa ke titik tumpu (jarak AB) disebut lengan kuasa
(lk). Jarak titik beban ke titik tumpu (jarak BC) disebut lengan beban (lb). Massa kuasa adalah mA dan massa beban adalah mB. Massa beban dan massa kuasa berbanding terbalik dengan panjang lengan masing-masing.
Berdasarkan titik tumpunya, tuas dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. tuas jenis pertama
Letak titik tumpu tuas jenis ini berada di antara titik beban dan titik kuasa, seperti diilustrasikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Diagram Prinsip Kerja Tuas Jenis Pertama
Contoh tuas jenis pertama, yaitu menggeser batu dengan pengungkit, tang dan gunting.
2. tuas jenis kedua
Pada tuas jenis kedua, titik beban berada di antara titik tumpu dan titik kuasa, seperti diilustrasikan Gambar 7.
Gambar 7. Diagram Prinsip Kerja Tuas Jenis Kedua
Contohnya, pembuka tutup botol dan gerobak dorong.
3. tuas jenis ketiga
Pada tuas jenis ketiga, titik kuasa berada di antara titik tumpu dan titik beban, seperti diilustrasikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Diagram prinsip kerja tuas jenis ketiga
Tuas jenis ketiga dijumpai pada mengambil tanah dengan sekop, staples, penjepit kue dan pinset.
Tuas dalam Tubuh
Perlu kalian ketahui, bahwa ternyata
setiap rangka kita dalam aktivitas tubuh kita mengandalkan prinsip kerja
tuas. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 9.
Gambar 9. Tuas dalam tubuh
Mari dibahas satu-satu ya. Pertama ada di
kepala antara tengkorak dan tulang leher, dari gambar 9 (a) kira-kira
kalian bisa menebak jenis tuas keberapakah itu? Ya benar sekali, pada
tengkorak dan tulang leher merupakan jenis tuas pertama. Karena, kalau
dirasakan leher sebagi kuasa yang membuat beban dalam hal ini tulang
didaerah muka terangkat dan porosnya (titik tumpu) ada ditengah hal itu
juga yang menyebabkan leher sering pegal-pegal.
Kedua adalah telapak kaki, tanpa sadar
ternyata bagian telapak kaki juga memiliki keunikan. Pada saat berjinjit
seperti pada gambar 9 (b) menyebabkan ujung telapak kaki manjadi titik
tumpu bagi anggota badan, kemudian pangkal telapak kaki menjadi sedikit
tegang karena disitulah kuasa yang diberikan, dan beban berada
ditengah-tengah telapak kaki. Telapak kaki pada saat berjinjit merupakan
jenis tuas kedua.
Ketiga adalah lengan mengangkat beban,
seperti pada gambar 9 (c) jenis tuas ini paling banyak ditemui di
anggota tubuh, yaitu jenis tuas ketiga. Contohnya saat mengangkat
suatu benda dengan menggunakan tangan, maka tangan yang memegang beban
menjadi titik beban, lengan menjadi kuasa, dan siku menjadi titik tumpu.
Gambar 10. Kaki menggunakan sandal berhak tinggi
Wanita yang menggunakan sepatu atau
sandal berhak tinggi seperti pada Gambar 12 dalam waktu yang lama akan
memaksa otot betis berkontraksi dan menyesuaikan sudut dari sepatu atau
sandal berhak tinggi secara terus menerus. Sehingga otot akan menjadi
lebih pendek dan tegang. Pemakaian sepatu atau sandal berhak tinggi
memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia. Carilah artikel tentang
bahaya menggunakan sepatu atau sandal berhak tinggi dalam waktu yang
lama melalui internet dengan alamat http://www.tinggibadan.com/highheels.php.
Keuntungan Mekanis Tuas
Perhatikan Gambar 11 berikut.
Gambar 11. Prinsip Kerja Tuas
w menyatakan beban yang akan diangkat atau dipindahkan. F merupakan gaya yang diberikan (kuasa). Titik O adalah titik tumpu tuas. Panjang OA merupakan panjang lengan beban (lb), sedangkan panjang OB merupakan panjang lengan kuasa (lk).
Agar kamu dapat mengetahui bagaimana cara menghitung keuntungan mekanis
tuas, silahkan download dan lakukan kegiatan Lembar Kerja Siswa 2
“Keuntungan Mekanis Tuas”
diperoleh bahwa tuas berada dalam keadaan setimbang jika perkalian antara beban (w) dengan lengan beban (lb) sama dengan perkalian antara kuasa (F) dengan lengan kuasa (lk). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
atau
Keuntungan mekanis adalah perbandingan antara beban yang
diangkat dengan kuasa. Keuntungan mekanis tuas merupakan perbandingan
antara lengan kuasa dengan lengan beban. Secara matematis dapat
dirumuskan:
2.Katrol
Pada Gambar 12 terlihat pasukan pengibar
bendera sedang menaikkan bendera pada tiang bendera. Sebuah katrol
digunakan untuk menempatkan bendera di puncak tiang. Katrol adalah
roda beralur dengan sebuah tali atau rantai yang lewat pada
alur itu. Katrol memudahkan kita melakukan kerja.
Untuk memudahkan kalian dalam mempelajari katrol, silahkan download LKs 3 “Katrol” disini.
Pada dasarnya katrol sama dengan
tuas, oleh sebab itu dapat dimungkinkan mengangkat benda-benda yang
lebih berat dari kemampuan. Berdasarkan penempatannya, katrol dibedakan
menjadi tiga yaitu: katrol tetap, katrol bergerak, katrol ganda.
Katrol Tetap
Katrol tetap adalah katrol yang kedudukannya selalu tetap di suatu tempat seperti pada Gambar 13 dibawah ini.
Gambar 13. Katrol Tetap
Bagian-bagian katrol adalah
Fb = gaya beban
Fk = gaya kuasa
lb = AO = lengan beban
lk = OB = lengan kuasa
Katrol berfungsi untuk membelokkan gaya
sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat
dilakukan dengan mudah. Keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan
satu. Katrol tetap digunakan untuk menimba air.
Keuntungan mekanis katrol tetap dapat dirumuskan:
Katrol bergerak
Katrol bergerak adalah katrol yang bila sedang bekerja
kedudukan selalu berpindah tempat mengikuti gerak beban seperti pada
Gambar 14.
Titik tumpu katrol tunggal bergerak berada di titik A. Lengan beban lb adalah jarak AO dan lengan kuasa lk adalah jarak AB. Berat beban (w) adalah Fb dan gaya kuasa (F) adalah Fk Dengan demikian, berlaku persamaan sebagai berikut.
lk = 2 lb
Jadi, keuntungan mekanis katrol tunggal bergerak adalah:
Adapun besar gaya kuasa yang harus dilakukan untuk mengangkat beban adalah
Katrol Ganda
Katrol ganda adalah beberapa katrol
yang dirangkai seperti pada Gambar 15 dan pada umumnya digunakan
untuk mengangkat benda-benda yang berat. Katrol gabungan dapat memiliki
keuntungan mekanik yang besar. Keuntungan mekanik katrol gabungan sama
dengan jumlah tali yang menyokong berat beban.
3.Bidang Miring
Perhatikan gambar berikut.
Gambar diatas memperlihatkan Ali dan Roma
sedang memindahkan drum yang berat sekali keatas truk. Roma membantu
Ali memindahkan drum ke atas truk menggunakan papan bidang miring
sebagai titian drum. Sehingga gaya yang digunakan untuk memindahkan drum
ke atas truk menjadi lebih ringan.
Besarnya usaha yang diperlukan Ali untuk
memindahkan drum keatas truk secara langsung (diangkat langsung) sama
dengan usaha yang digunakan dengan menggunakan bidang miring. Sehingga,
bidang miring digunakan untuk mempermudah usaha, bukan mengurangi
besarnya usaha yang harus Ali lakukan untuk memindahkan drum.
Keuntungan mekanis bidang miring, yaitu:
Keterangan:
F = gaya
w = berat benda
s = panjangnya bidang miring
h = Tinggi bidang miring
Dalam keseharian, prinsip bidang miring
dapat kalian temukan pada uliran sekrup dan jalan di pegunungan. Sekrup
adalah bidang miring yang diputarkan pada tabung secara spiral.
Jika kalian mengamati sebuah sekrup pada gambar 16, kalian akan
melihat uliran berupa bidang miring yang bergerak dari ujung sekrup
hingga dekat puncaknya. Saat kalian memutar sekrup, uliran
seolah-olah menarik sekrup ke dalam kayu. Sebenarnya, bidang
miring pada sekrup itu bergeser melalui kayu.
Jalan yang berkelok-kelok menuju
pegunungan seperti pada Gambar 17 memanfaatkan cara kerja bidang miring.
Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang
berbeda ketinggiannya. Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara kendaraan
bermotor lebih mudah melewati jalan yang menanjak.
4.Roda Berporos
Roda dan poros merupakan
pesawat sederhana yang terdiri atas sebuah roda berputar yang
dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Roda
dan poros merupakan pesawat sederhana yang berfungsi memperbesar
kecepatan dan gaya.
Sepeda merupakan contoh alat yang bekerja
menggunakan prinsip roda dan poros. Fungsi roda dan poros adalah untuk
memungkinkan manusia bergerak lebih cepat. Contoh benda yang bergerak
dengan menggunakan prinsip roda dan poros antara lain motor, mobil,
kursi roda, dan sepatu roda.
Keuntungan mekanis yang diperoleh dari roda dan poros dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.
Kecepatan yang dihasilkan oleh
sepeda diperoleh dari perbandingan antara jari-jari roda dan jari-jari
poros (gir). Misalnya, pada sepeda balap. Jika gir belakang disetel
pada jari-jari terkecil maka sepeda akan melaju dengan kencang. Jika gir
roda belakang disetel pada jari-jari yang besar maka laju
sepeda balap akan melambat.